Selasa, 08 Maret 2011

Buanglah sampah pada tempatnya...

    Pagi ini saya sedikit tergesa gesa mengantarkan Jacinda sekolah, maklum dia harus nyampai sekolah TK Negeri bahari Manukan jam 6.30. Seperti biasa dia berdiri di depan sepeda motor Vario-ku sambil memandang kedepan.
Saya lihat dia dari tadi kelihatan bingung waktu pingin buang pembungkus snack yang telah kosong, mau simpan di saku, takut sakunya kotor, mau di buang dijalan takut saya marahi, akhirnya dia genggam bungkus snack itu dengan erat sambil berpegangan pada stir motor...
Di depanku terlihat sepasang suami istri yang sedang tergesa gesa ke kantor naik motor juga, mereka membawa tas kerja dan dua kresek barang di samping kiri, kita berdua ber iringan... mereka di depan, saya di belakangnya...Tiba tiba sebelum jembatan mereka memperlambat laju motornya...setelah mendekati jembatan Hupps...hupps...ternyata mereka membuang 2 kresek penuh sampah ke sungai dibawah jembatan...
Jacinda kaget dan memandang kearahku...Loh pak...loh pak, kok buang sampah di sungai...
Saya tertegun dan malu di depan Jacinda melihat apa yang mereka perbuat...MEMBUANG SAMPAH DI SUNGAI...hue hue hue...
    Perilaku seseorang dalam membuang sampah pada tempatnya sebenarnya adalah contoh sederhana bagaimana mengukur tingkat kedewasaan seseorang dalam menghargai kehidupan dan tingkatan sosial masyarakatnya. Sering kita lihat beberapa iklan di surat kabar maupun televisi yang mengajak kita untuk melakukan kebiasaan sederhana, yaitu membuang sampah pada tempatnya, tapi saya kuatir ajakan tersebut sudah menjadi ajakan ajakan yang biasa dan dianggap remeh tidak dianggap serius.
    Tiap hari saya sering lewati jalur antara Griya citra asri menuju ke Manukan, akhir akhir ini bila hujan sedikit deras dan lama, bisa dipastikan daerah terbuka persawahan dan jembatan kecil itu selalu banjir, apalagi sekarang sudah tumbuh beberapa rumah kavling baru yang sedikit banyak akan menambah halangan alur air mengalir langsung ke sungai...
Sungguh pelik permasalahan banjir yang dihadapi oleh kota besar seperti Surabaya ini..., bu Walikota sudah berusaha maximal untuk me-reduce wilayah wilayah banjir yang ada. Tapi bukannya malah berkurang tetapi malah bertambah kantong kantong wilayah banjir kita...
    Tiap hari saya sering melewati jalur antara Griya citra asri menuju Manukan, dan tiap hari pula saya menemui warga yang dengan seenaknya saja membuang sampah di sungai, buang berkarung-karung sampah rumah- tangga, bangkai tikus, kucing dan sampah sampah lainnya di sungai...waaahh ternyata mereka merekalah yang menyebabkan banjir di Surabaya selama ini...
Depo sampah sudah dibangun didekat sungai itu, tapi kesadaran masyarakat untuk tertib membuang sampah pada tempatnya belum ada.
Kurang bijaksana bila kita hanya mengandalkan pemerintahan kota untuk menanggulangi banjir yang datang setiap tahun tanpa dibantu oleh masyarakat yang melek kebersihan.
Kalimat "Buanglah sampah pada tempatnya"-pun tergumam dalam hati setelah melihat kejadian diatas...Saya tidak tau lagi bagaimana ngomong ke Jacinda.
Buanglah sampah pada tempatnya....


Tidak ada komentar:

Posting Komentar