Minggu, 07 Juli 2019

Penjual Kue Puthu - mas Sutrisno


Namanya pak Sutrisno - Seperti nama pak RT kita yaaa...qiqiqi penjual kue Puthu yang setiap sore berjualan diseputar wilayah perumahan kita.

Pak Sutris berasal dari Jogja sedang istrinya dari Solo, tempat dimana kue Puthu pertama kali ditemukan dan disajikan di Mataram tahun 1814 di masa kerajaan Mataram. Disebutkan kala itu Ki Bayu Panurta meminta santrinya menyajikan hidangan pagi pendamping kue serabi.

Setiap hari pak Sutris dan istri membuat adonan kue Puthu dari tepung beras kasar 3,5 kg yang bila di buat kue menjadi 400 biji kue Puthu, dijual Rp.1.000/bijinya. Adonan 3,5 kg itu harus habis terjual setiap harinya, karena bila tersisah maka tidak bisa dijual keesokan hari - mambu katanya, tapi menurut pak Sutris selalu habis, wow..lumayan ya pendapatan Rp.400.000/perhari.

Ternyata jajanan Puthu berasal dari masa dinasti Ming, 1200 tahun yang lalu, namanya dulu XianRoe Xiao Long. Isian Puthu sendiri ikut berubah dari kacang hijau jadi gula jawa karena lebih mudah didapatkan di Indonesia saat itu.
Tuuuuutttt...suara khasnya itu lo...yang ngangeni.