Selamat hari Kartini atau
Hari Wanita Indonesia....
....Ibu
kita Kartini..
....Putri
sejatiii...
....Putri
Indonesia....
....Harum
namanyaaa....
Sore kemarin sewaktu
fitting baju kebaya buat Jacinda untuk acara kartinian di TK Negeri Bahari, ada
sedikit pertanyaan yang polos dari Jacinda tapi menjawabnya yang sulit dan
sedikit mikir lama...hehehe Masak ditanya anak kecil umur 4 tahun gak bisa
jawab yo...nemen rek...Gini pertanyaanya :...pak...pak Kartinian itu
apa?...kenapa aku kok harus pakai kebaya....hehehe...nah lo..gimana
jawabnya?
....Wahai Ibu kita
Kartini....
....Putri yang
muliaaa...
....Sungguh besar
cita citanya...
....Bagi
Indonesiaaaa....
Saya mulai mencari
jawabannya...iya ya...kenapa kita Kartinian, apakah karena Kartini sebagai
pelopor emansipasi wanita?...Pejuang wanita?.Bukankah sebelum Kartini ada
banyak pejuang wanita di indonesia seperti Dewi Sartika, Cut Nyak Dien, Cut
Mutiah. Dan mereka benar benar berjuang nyata baik secara gagasan, fikiran,
fisik, materi dan mental.
Dewi Sartika sudah
merintis pendidikan bagi kaum perempuan di sebuah ruangan kecil dibelakang
rumah ibunya di bandung.Mengajar di hadapan keluarganya yang perempuan mulai
cara merenda, menjahit, memasak, mengaji,membaca dan menulis. yang nyata nyata
dilakukan dan bukan hanya berupa gagasan dan tulisan saja.
Cut Nyak Dien?...Saya
tidak perlu menjelaskan panjang lebar tentang perjuangan Cut Nyak
Dien yang telah
berkorban harta, keluarga dan bahkan nyawa.
Kalau Jacinda sudah
belajar sejarah...mungkin pertanyaannya akan jadi seperti ini...Mengapa pak
kok hari Kartini...bukan hari Dewi Sartika atau hari Cut Nyak Dien?...hue hue
hue...
Sedikit
biografi Kartini saya lampirkan....
Raden Ajeng Kartini
adalah seorang priyayi bangsawan Jawa, putri dari Raden Mas Adipati Ario
Sosroningrat, bupati Jepara. Ibunya M.A Ngasirah, putri dari Nyai Haji Siti
Aminah dan Kyai Haji Madirono, seorang guru agama di Telukawur, Jepara.Kartini
adalah anak ke 5 dari 11 bersaudara kandung dan tiri,Kartini sampai dengan umur
12 tahun sekolah di ELS - europese logere school –
Kartini menikah
dengan bupati Rembang K.R.M Adipati Ariosinggih Djojo Adhiningrat yang sudah
pernah memiliki 3 istri.Dengan suport dari sang suami Kartini mendirikan
sekolah wanita di sebelah timur kompleks kantor kabupaten Rembang, sekarang
dikenal dengan Gedung Pramuka.
Pemikiran pemikiran
Kartini dituangkan dalam surat surat pribadinya yang ditujukan kepada sahabat
sahabatnya di Belanda, salah satunya adalah Rosa Abendanon yang banyak
mendukungnya.
Dan beberapa
tulisannya yang dikirimkan ke majalah De Hollandsche Lelie yang menuangkan
pikiran pikirannya tentang emansipasi wanita dan pemikiran pemikiran sosial
& pendidikan masyarakat miskin.
Mungkin yang sangat
berjasa besar bagi masyarakat Indonesia adalah J.H Abendanon, yang menerbitkan
surat surat pribadi Kartini, tanpa dia mungkin surat surat kartini akan hilang
dan lenyap bersama gagasan dan pemikiran pemikirannya...
Pikiran dan gagasan
yang di tuangkan Kartini dalam surat suratnya menjadi pembuka dan motivasi bagi
wanita wanita Indonesia untuk maju dan berprestasi lebih baik lagi.Bahwa
gagasan Kartini mengenai emansipasi wanita adalah membuka sekat sekat
keningratan pikiran dan keningratan budipekerti yang hanya dinikmati oleh kaum
bangsawan dan kalangan orang kaya, Gagasan emansipasi Kartini bukan bertujuan
untuk mengalahkan kaum pria dalam segala hal, meninggalkan keluarganya untuk
mengejar materi semata, Gagasan Kartini adalah mewujudkan wanita Indonesia
sebagai pendamping suami menegakkan pilar keluarga dan pilar bangsa, dan yang
lebih penting adalah sebagai pencipta generasi penerus yang mampu bertahan
menghadapi persaingan hidup dan kehidupan melalui pendidikan anak anaknya.
Dari sejarah diatas
tanpa mengurangi hormat pada R.A Kartini...
R.A Kartini merupakan
pemikir emansipasi wanita di Indonesia dan Dewi Sartika serta Cut Nyak Dien
merupakan pencetus emansipasi wanita di Indonesia.
Semoga Indonesia
mempunyai penerus R.A Kartini, Dewi Sartika, Cut Nyak Dien serta pahlawan
pahlawan wanita terdahulu...
Sekarang kita sudah
punya wanita wanita penerus - Risma Triharini, Sri Mulyani, Susi Susanti,
Kartini Muljadi, Hakim Albertina Ho, Marta Tilaar, Moeryati Soedibyo dan wanita
wanita berprestasi lainya...
Semoga wanita wanita
Indonesia tidak maju kebelakang meniru polah tingkah si Malinda Dee, si Shelly
penipu, si Ratu suap Artalyta Suryani, si Nunun, si Miranda Gultom, si KD yang
meninggalkan anak dan suami , si Jupe dan si Dewi Persik yang suka bertengkar-
...hehehehe...
Habis Gelap Terbitlah
Terang...Selamat Hari Wanita Indonesia...

