Kamis, 10 Februari 2011

Pak Pramono nemu burung Cendet...

Selepas subuh saya sudah mendengar kicauan burung itu...lumayan rame dan variasi ocean-nya juga beragam, dari jenis suara dan oceannya selintas saya sudah bisa menduga bahwa itu burung cendet, pasti burung cendetnya pak Pram lagi ngoceh tuh...jam 6.30 saya keluar rumah siap siap berangkat kerja, nah lo...ternyata cendet yang dari subuh ngoceh itu bukan punya pak Pram, tapi cendet lepas yang lagi ngoceh diatas kawat listrik depan rumah, reflek langsung noleh ke sangkar cendetnya pak Pram siapa tau cendetnya lepas, ehhh kok masih nongkrong disangkar.
Langsung saya panggil pak Pram kasih info kalau ada cendet lepas depan rumah...
Entah gimana ceritannya, soalnya setelah itu saya pergi kerja ternyata pak Pram berhasil nangkap...hehehe...lumayan buat teman cendetnya.
Burung Cendet / Burung Pentet merupakan salah satu burung predator yang memiliki suara variasi isian yang sangat baik.
Cendet juga memiliki nama lain, seperti bentet, pentet, dan toet (Jawa Barat) dan burung ini merupakan burung petengger dan pemangsa yang agresif dari Famili Laniidae. Famili Laniidae mencakup 74 spesies yang dibagi dalam 4 subfamili. Cendet yang umum termasuk dalam subfamili Laniinae dan Genus Lanius.
Jenis cendet sendiri bermacam-macam yang tersebar di beberapa wilayah di dunia. Salah satunya, adalah cendet abu-abu besar (L excubitor). Spesies ini memiliki ukuran tubuh terbesar dengan panjang sampai 25 cm. Cendet ini berkembang biak di Eropa, Asia, dan Amerika Utara.
Bersama dengan cendet hitam putih (L ludovicianus), burung – burung ini merupakan spesies yang biasa tinggal di dunia baru (Amerika). Jenis lainnya, cendet abu-abu kecil (L.minor) yang memiliki habitat di Eropa Selatan, Asia Tengah, dan Afrika bagian timur. selain itu,
Cendet kepala merah (L senator) yang tinggal di Inggris bagian selatan, Eropa, Asia, dan Afrika. Ada pula jenis burung bentet yang memiliki bentuk serupa yang terdapat di India dan Asia Tenggara, yakni cendet cokelat (/.. christatus) yang banyak dilombakan di Indonesia dan cendet leher hitam (L colarris).
Burung ini memiliki habitat asli di hutan, terutama di pepohonan tinggi. Makanan yang disukainya adalah biji-bijian, serangga, dan buah. Sarang burung ini biasanya terbuat dari ranting, rumput, lumut, bunga-bungaan, wol, dan bulu yang diikat dengan menggunakan sarang laba-laba dan dikaitkan ke pohon atau semak-semak pada ketinggan 4—6 meter dari atas tanah. burung ini mampu menghasilkan telur sebanyak 3—6 butir per periode masa bertelur. Telur-telur ini akan menetas setelah dierami selama dua minggu.
Bagi warga Griya Citra Asri 0707 yang merasa kehilangan burung cendet silakan hubungi pak Pramono yaaa... 

2 komentar:

  1. Cendetnya udah maboer Pak...tinggal burungnya Pak Pramono, he..he tp tdk di jual belikan lho..

    BalasHapus